1. Insya Allah diucapkan apabila kita mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui kebenarannya (seperti perawi dalam meriwayatkan hadis, HR Muslim, No. 216)
2. Insya Allah boleh tidak diucapkan walaupun dikaitkan dengan masa yang akan datang, yaitu apabila ada sebuah harapan atau rencana akan tetapi bukan sesuatu yang pasti akan dilakukan. Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh besok aku akan memberitakan bendera ini kepada seorang lelaki yang dicnintai oleh Allah dan rosul-Nya … “ (HR Muslim, No. 4424)
3. Insya Allah atau Insyi’ta tidak boleh diucapkan pada saat memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala. Sesungguhnya, seorang mukmim harus yakin bahwa Allah Azza wa Jalla pasti akan mengabulkan permohonan yang kita panjatkan (HR Abu Dawud, No. 1268)
4. Insya Allah diucapkan apabila kita telah bertekad untuk melakukan suatu hal pada masa yang akan datang.
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini.” (QS Al-Kahf 23-24)
Semoga renungan ini bermanfaat..
Di sundur dari : G+
2 Nopember 2016
Perumahan depok - perumahan bogor - perumahan tangerang