Keajaiban Shalat Dhuha – Dalam rangkaian shalat yang dilakukan seorang
muslim, ada satu amalan shalat sunat yang merupakan gerbang pintu rezeki
bernama shalat dhuha. Shalat sunat ini memang telah disabdakan
Rasulullah sebagai salah satu upaya untuk "memancing" datangnya rejeki.
Bahkan banyak cerita nyata yang memperlihatkan keajaiban yang terjadi
pada mereka yang melakukan shalat dhuha secara rutin. Ini juga yang
menimpa salah seorang muslim bernama Abdullah.
Pada awalnya Abdullah tidak terlalu mementingkan dengan yang namanya
shalat dhuha. Selain hanya merupakan ibadah yang sunat, saat atau waktu
dhuha merupakan waktu yang sibuk dalam pekerjaannya.
Namun kondisi pun berubah saat ia dipindahkan ke bagian yang lebih
longgar dan tidak sesibuk sebelumnya. Ia mulai mengetahui keutamaan dari
shalat dhuha dari suatu hadist bahwa Rasulullah senantiasa mengerjakan
amalan sunat tersebut. Dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa dua rakaat
shalat dhuha setara dengan 360 bersedekah. Sementara shalat empat
rakaat di waktu dhuha akan membawa kecukupan sepanjang hari. Bahkan
dikatakan pula dengan melakukan shalat dhuha, maka seseorang memiliki
pahala layaknya ibadah umrah.
Mengetahui berbagai keutamaan tersebut, Abdullah pun mulai merutinkan
shalat dhuha dan keajaiban dimulai sejak hari pertama ia melakukannya.
Sekitar tiga jam setelah Abdullah menunaikan shalat, ia mendapatkan
traktiran dari rekannya berupa makan siang gratis. “Alhamdulillah makan
siang gratis” Ujarnya.
Bagi sebagian orang, makan siang traktiran tersebut tidak dianggap
sebagai rezeki dan hanya kebetulan saja. Sementara Abdullah tidak
berpikiran seperti itu. Ia menghubungkan apa yang dialami tersebut
dengan ibadah shalat dhuha yang tengah dirutinkannya. Maka semakin
jelaslah keajaiban lainnya di hari berikutnya.
“Abdullah, ini ada bonus untuk kamu” Seru atasannya sambil menyerahkan
selembar amplop berisi lembaran rupiah. Abdullah pun merasa bersyukur
dan lebih yakin dengan keajaiban dari shalat dhuha sehingga ia semakin
bersemangat untuk terus melakukannya.
Pada hari ketiga, Abdullah mulai menanti-nanti dan berharap apa yang
akan didapatkannya pada hari tersebut. Namun dari tadi pagi, ia tidak
mendapatkan rezeki nomplok hingga jam kerja telah selesai.
“Astagfirullah, mengapa aku berharap materi akan ibadah shalat dhuhaku
selama ini?” Ia mulai menyadari kesalahannya yang hanya berharap akan
rezeki berupa materi dan ibadah yang dilakukannya saat ini tidak ikhlas
karena Allah SWT. Setelah itu Abdullah pun mulai memperbaiki dan
mengikhlaskan segala yang diamalkannya karena Allah semata dan tidak
terpengaruh apakah mendapatkan hal duniawi atau tidak.
Meski ia meyakini tentang manfaat shalat dhuha untuk memperlancar
rezeki, namun kini ia tidak lagi menghitung-hitung apa yang didapatnya
setelah melakukan ibadah tersebut. Ia mulai fokus untuk ikhlas dan
meminta rezeki yang baik kepada Allah. Abdullah pun pulang dengan penuh
bayang-bayang penyesalan.
“Bruakkk!” Abdullah terkejut bukan kepalang. Pasalnya ada motor yang
menabrak motor miliknya dari arah belakang. Meski sempat oleng, namun
Abdullah masih bisa mengendalikan motornya dan tidak terjatuh. Justru
motor yang menabrak Abdullah-lah yang jatuh dan tersungkur. Seketika itu
juga jalanan menjadi macet. Abdullah yang awalnya ingin menolong
penabrak tersebut, justru dipersilakan oleh kerumunan pengendara lain
untuk melanjutkan perjalanannya “Silakan mas, lanjut saja. Mas gak
salah, biar kami yang urus”.
Ternyata itulah keajaiban hari ketiga yang dialami oleh Abdullah.
Keajaiban yang lebih besar dan tidak bisa dibandingkan dengan materi
yang didapatnya pada hari sebelumnya.
Abdullah pun mulai tertegun bahwa betapa Allah Maha Pemurah kepada
hambaNya. Seorang hamba yang baru melakukan ibadah shalat dhuha, namun
dibalas dengan berbagai keajaiban yang tak pernah terbayangkan. Abdullah
pun semakin yakin dan terus mengamalkan ibadah tersebut dengan ikhlas
dan mengharap yang terbaik dari Allah.
Apakah Anda juga mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Abdullah?
Kabarmakkah.com
No comments:
Post a Comment